link

Minggu, 02 Desember 2012

KARYA     : ERLIN KUSUMA  BANGSA

Cinta Yang Kembali

Semuanya bermula saat aku mengenalnya di suatu tempat yang penuh dengan siksaan. Ya , , , sekolah ini. Semuanya bilang sekolahan itu tempat yang nyaman tapi tidak sama sekali bagiku. Sekolah ini bagaikan neraka saat semuanya menjauhiku, menghinaku, bahkan mencaciku seperti binatang. Sempat aku marah tapi emosiku malah membuat mereka bahagia. Untunglah ada seorang cowok yang mengajariku mensyukuri hidup. Semenjak mengenalnya kehidupanku jauh lebih baik, bahkan sangat baik. Hari-hariku dipenuhi dengan keceriaan, hingga aku lupa dengan masalah-masalah dalam hidupku.
Tiga bulan berlalu, tanpa aku sadar sebelumnya ternyata cowok itu (panggil saja dia Alif agusta) sangat peduli denganku, dia selalu ada saat aku butuhin temen. Hari itu hari minggu, aku terkejut saat Alip ada didepan rumahku, dengan suara terbata-bata aku menyapanya.

“eh...Lip...Lip? ngapain pagi-pagi kesini?” tanyaku.
“pengan ketemu kamu (sambil senyum)” jawabnya.
“alah..ksmu ini. Yaudah ayo masuk” ajakku.

Setelah lama ngorol, tiba-tiba Alip memegang
Tanganku dan bilang kalau sayang sama aku dan berharap aku mau jadi pacarnya, karna aku juga punya perasaan yang sama. Akhirnya kami jadian.

Empat bulan berlalu, selama empat bulan hubungan kami baik-baik saja, hingga disuatu hari aku melihat dia selingkuh. Takku sangka Alip yang aku cinta dan aku percaya selama ini menghianatiku, hatikku sangat hancur, aku hampir putus asa, rasanya aku di dunia ini hanya sendiri tiada teman yang peduli dan sayang sama aku lagi. Aku heran kenapa hidupku jadi begini dan yang paling aku sayangkan adalah satu-satunya orang yang kusayang menghianatiku. Hingga akhirnya aku hampir merasa putus asa karena keadaan itu. Aku mulai kehilangan arah. Hari-hariku diselimuti dengan perasaan yang marah, kesal yang tak henti-hentinya. Disaat aku merasa galau, orang yang mengerti semua perasaanku adalah mama. Aku pun cerita tentang semua kejadian yang telah ku alami. Curahan hatiku kepada mama hingga aku menitihkan air mata. Dengan tutur kata yang lembut, mama memberikan saran dan masukan. Bahwa di dalam hidup ini kita tidak boleh terlarut merasakan duka karena sakit hati. Memang semua itu sulit jika kita mampu melakukan perubahan, kita akan berhasil menghilangkan rasa sakit hati itu “Kata mama...” akhirnya akupun mulai menyadari semua itu adalah benar.
Seusai kejadian itu, hari-hariku yang kulewati semakin membaik. Akupun mulai lupa dengan sakit yang kurasakan. Akan tetapi baru sebulan aku menjalani masa yang lebih baik, rasa sakit itu muncul lagi. Rasa sakit ini lebih menyakitkan dari yang kualami dulu. Karena orang yang paling aku cintai meninggal. Aku merasa hidup ini tidak adil.
“Kenapa kau lakukan semua ini padaku Tuhan?” kataku sambil menangis (tersingkup dalam batu nisan ibuku)
“Ibu kenapa kau meninggalkan aku? Ibu .....” kataku memanggil Ibu. Hatiku begitu hancur dengan kejadian ini. Aku merasa tak mau beranjak dari makam  Ibuku. Tapi tiba-tiba kudengar suara langkah kaki yang datang kearahku. Tangisanku sesaat berhenti.

“Erlin, maafkan aku!” kata orang itu padaku.

Aku merasa suara itu tidak asing lagi ditelingaku. Suara laki-laki yang begitu aku ingat. Ternyata suara itu adalah suara dari Alip. Akupun terkejut mendengar suara itu. Akupun bertanya kepadanya,” Ngapain kamu disini.” Diapun menjawab pertanyaaku,”maafkan aku Rin karena karena aku dulu telah mengecewakanmu, aku sekarang ingin berubah Rin. Aku ingin memperbaiki sifatku yang dulu. Apakah kamu mau menemaniku lagi Lin. Aku barjanjin akan membahagiakanmu.” Akupun bingung menjawabnya, sejenak aku berfikir. Setelah berfikir panjang, akupun menerimanya kembali menjadi kekasihku.
Selama enam bulan aku menjalin kasih dengan Alip. Akhirnya aku memutuskan untuk mengakhiri masa pacaranku  dan kemudian akupun menikah dengannya. Kamipun hidup bahagia bersama, dan sekarang aku dikaruniai 3 orang anak.