KARYA : ERLIN KUSUMA BANGSA
Cinta Yang Kembali
Semuanya bermula saat aku mengenalnya di suatu tempat yang penuh
dengan siksaan. Ya , , , sekolah ini. Semuanya bilang sekolahan itu
tempat yang nyaman tapi tidak sama sekali bagiku. Sekolah ini bagaikan
neraka saat semuanya menjauhiku, menghinaku, bahkan mencaciku seperti
binatang. Sempat aku marah tapi emosiku malah membuat mereka bahagia.
Untunglah ada seorang cowok yang mengajariku mensyukuri hidup. Semenjak
mengenalnya kehidupanku jauh lebih baik, bahkan sangat baik. Hari-hariku
dipenuhi dengan keceriaan, hingga aku lupa dengan masalah-masalah dalam
hidupku.
Tiga bulan berlalu, tanpa aku sadar sebelumnya ternyata cowok itu
(panggil saja dia Alif agusta) sangat peduli denganku, dia selalu ada saat aku
butuhin temen. Hari itu hari minggu, aku terkejut saat Alip ada
didepan rumahku, dengan suara terbata-bata aku menyapanya.
“eh...Lip...Lip? ngapain pagi-pagi kesini?” tanyaku.
“pengan ketemu kamu (sambil senyum)” jawabnya.
“alah..ksmu ini. Yaudah ayo masuk” ajakku.
Setelah lama ngorol, tiba-tiba Alip memegang
Tanganku dan bilang kalau sayang sama aku dan berharap aku mau jadi
pacarnya, karna aku juga punya perasaan yang sama. Akhirnya kami jadian.
Empat bulan berlalu, selama empat bulan hubungan kami baik-baik saja,
hingga disuatu hari aku melihat dia selingkuh. Takku sangka Alip yang
aku cinta dan aku percaya selama ini menghianatiku, hatikku sangat
hancur, aku hampir putus asa, rasanya aku di dunia ini hanya sendiri
tiada teman yang peduli dan sayang sama aku lagi. Aku heran kenapa
hidupku jadi begini dan yang paling aku sayangkan adalah satu-satunya
orang yang kusayang menghianatiku. Hingga akhirnya aku hampir merasa
putus asa karena keadaan itu. Aku mulai kehilangan arah. Hari-hariku
diselimuti dengan perasaan yang marah, kesal yang tak henti-hentinya.
Disaat aku merasa galau, orang yang mengerti semua perasaanku adalah
mama. Aku pun cerita tentang semua kejadian yang telah ku alami. Curahan
hatiku kepada mama hingga aku menitihkan air mata. Dengan tutur kata
yang lembut, mama memberikan saran dan masukan. Bahwa di dalam hidup ini
kita tidak boleh terlarut merasakan duka karena sakit hati. Memang
semua itu sulit jika kita mampu melakukan perubahan, kita akan berhasil
menghilangkan rasa sakit hati itu “Kata mama...” akhirnya akupun mulai
menyadari semua itu adalah benar.
Seusai kejadian itu, hari-hariku yang kulewati semakin membaik.
Akupun mulai lupa dengan sakit yang kurasakan. Akan tetapi baru sebulan
aku menjalani masa yang lebih baik, rasa sakit itu muncul lagi. Rasa
sakit ini lebih menyakitkan dari yang kualami dulu. Karena orang yang
paling aku cintai meninggal. Aku merasa hidup ini tidak adil.
“Kenapa kau lakukan semua ini padaku Tuhan?” kataku sambil menangis (tersingkup dalam batu nisan ibuku)
“Ibu kenapa kau meninggalkan aku? Ibu .....” kataku memanggil Ibu.
Hatiku begitu hancur dengan kejadian ini. Aku merasa tak mau beranjak
dari makam Ibuku. Tapi tiba-tiba kudengar suara langkah kaki yang
datang kearahku. Tangisanku sesaat berhenti.
“Erlin, maafkan aku!” kata orang itu padaku.
Aku merasa suara itu tidak asing lagi ditelingaku. Suara laki-laki
yang begitu aku ingat. Ternyata suara itu adalah suara dari Alip.
Akupun terkejut mendengar suara itu. Akupun bertanya kepadanya,” Ngapain
kamu disini.” Diapun menjawab pertanyaaku,”maafkan aku Rin karena
karena aku dulu telah mengecewakanmu, aku sekarang ingin berubah Rin.
Aku ingin memperbaiki sifatku yang dulu. Apakah kamu mau menemaniku lagi Lin. Aku barjanjin akan membahagiakanmu.” Akupun bingung menjawabnya,
sejenak aku berfikir. Setelah berfikir panjang, akupun menerimanya
kembali menjadi kekasihku.
Selama enam bulan aku menjalin kasih dengan Alip. Akhirnya aku
memutuskan untuk mengakhiri masa pacaranku dan kemudian akupun menikah
dengannya. Kamipun hidup bahagia bersama, dan sekarang aku dikaruniai 3
orang anak.